Hubungan
antara Penggunaan Kayu Jati dan Kayu Jabon sebagai Produk Meubel dengan
Struktur Anatominya.
Kayu jati (teak wood) merupakan kayu yang sangat
popular dalam industri woodworking. Jati merupakan salah satu kayu yang memiliki
kualitas tinggi. Kayu
ini sangat sering digunakan sebagai bahan baku furnitur atau mebel baik itu
berupa meja set, mursi, almari, tempat tidur, kusen pintu, jendela maupun
barang-barang furniture lain seperti interior dan eksterior. Kayu jati memiliki
banyak keunggulan dibandingkan dengan jenis-jenis kayu yang lain. Antara lain:
mudah ditangani, awet, tidak mudah retak dan memiliki penampilan serat dan pori
yang sangat menarik. Kayu jati mengandung minyak didalamnya yang dikenal
sebagai teak oil. Bagian dalam jati memiliki warna coklat muda,
coklat kelabu hingga coklat merah tua. Jati di bagian luar, berwarna
putih dan kekuningan. Walaupun memiliki sifat kayu yang keras dan
kuat, kayu jati mudah untuk dipotong dan dikerjakan, sehingga kayu jati sangat
disukai untuk membuat furniture/mebel dan ukir-ukiran.
Sekalipun tergolong mudah
untuk diolah menjadi barang kerajinan mebel / funrniture, jati sudah
tersohor sebagai kayu yang sangat kuat dan awet, serta tidak gampang berubah
bentuk karena perubahan cuaca. Pada alasan itulah, kayu jati digunakan sebagai
bahan bantalan rel, jembatan, kapal dan rumah.
Kayu
jati mengandung semacam minyak dan endapan di dalam sel-sel kayunya, sehingga
awet digunakan luar ruangan seperti digunakan sebagai bahan furniture arden,
outdoor ataupun exterior rumah meski tanpa divernis, apalagi di pakai di dalam
Gedung yang memiliki atap dan terlindung dari sinar matahari langsung dan
hujan.
Selain kayu jati yang didaptakan dari
perhutani, kayu jati di Indonesia juga banyak yang didapatkan dari hutan atau
perkebunan rakyat yang ditanam oleh penduduk. Harga kayu jati yang mahal dan
pembudi dayaannya yang relatif mudah membuat kayu ini banyak ditanam oleh
penduduk. Kayu jati dari penduduk ini bisanya dapat diperoleh dengan harga yang
lebih murah, dengan kualitas yang rata-rata di bawah kualitas kayu jati dari
Pehutani.
Kayu jati yang akan digunakan untuk
produk-produk kayu yang membutuhkan penampilan yang baik, ternyata harus
dikeringkan dengan cara yang benar. Pada jaman dulu, orang melakukan pemotongan
kayu jati hanya pada phon yang sudah kering. Pohon jati dimatikan tanpa
dipotong. Pohon jati dibiarkan mati dengan keadaan berdiri, dengan cara ini
maka pohon ini akan kering secara alami. Pohon yang sudah kering ini kemudian baru
dipotong dan dibelah untuk digunakan.
Pada
saat ini maka pengeringan kayu jati banyak dilakukan dengan menggunakanoven
kayu. Kayu jati dipotong dan dibelah, kemudian dimasukkan dalam kiln dry untuk
dikeringkan. Untuk mendapatkan kayu dengan kualitas terbaik, maka pengeringan
kayu jati tidak boleh terlalu cepat. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 4 minggu
sampai 6 minggu pengeringan untuk mendapatkan hasil kayu yang maksimal.
Kayu jati yang digunakan untuk membuat produk
kayu bagiamanapun juga harus kayu yang sudah kering. Penggunaan kayu yang masih
basah akan menimbulkan masalah di kemudian hari seperti masalah kayu pecah,
melengkung atau bahkan masalah jamur. Kayu yang sudah kering juga memiliki
resiko yang lebih kecil untuk terkena masalah dari minyak kayu di
dalamnya.
Kayu jati memiliki pola serat, pori-pori dan
warna dasar yang sangat bagus. Pada umumnya produk dari kayu jati ini dapat
dijual dalam keadaan unfinished dengan penampilan yang sudah sangat menarik.
Kayu ini memiliki warna dasar coklat muda yang sudah sangat menarik. Finishing
sederhana dengan menggunakan teak oil atau wax yang tipis saja sudah bisa
menghasilkan penampilan yang sangat menarik. Tetapi tentu saja dengan finishing
yang benar, maka kayu jati ini bisa menghasilkan produk dengan penampilan yang
lebih indah lagi. Lapisan finishing yang tepat juga akan membuat kayu menjadi
lebih stabil dan lebih awet. Finishing dengan warna transparan (warna kayu atau
warna politur) merupakan pilihan terbaik untuk kayu ini. Dengan finishing transparan,
maka keindahan warna dasar struktur serat dan pori kayu dapat ditampilkan
secara maksimal. Aplikasi stain
dengan kombinasi glaze akan
bisa lebih menonjolkan keindahan serat kayu dan pori kayu dengan lebih
maksimal.