Kamis, 09 Mei 2013


Hubungan antara Penggunaan Kayu Jati dan Kayu Jabon sebagai Produk Meubel dengan Struktur Anatominya.

Kayu jati (teak wood) merupakan kayu yang sangat popular dalam industri woodworking. Jati merupakan salah satu kayu yang memiliki kualitas tinggi. Kayu ini sangat sering digunakan sebagai bahan baku furnitur atau mebel baik itu berupa meja set, mursi, almari, tempat tidur, kusen pintu, jendela maupun barang-barang furniture lain seperti interior dan eksterior. Kayu jati memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan jenis-jenis kayu yang lain. Antara lain: mudah ditangani, awet, tidak mudah retak dan memiliki penampilan serat dan pori yang sangat menarik. Kayu jati mengandung minyak didalamnya yang dikenal sebagai teak oil. Bagian dalam jati memiliki warna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat merah tua. Jati  di bagian luar, berwarna putih dan  kekuningan. Walaupun memiliki sifat kayu yang  keras dan kuat, kayu jati mudah untuk dipotong dan dikerjakan, sehingga kayu jati sangat disukai untuk membuat furniture/mebel dan ukir-ukiran.
Sekalipun tergolong mudah untuk  diolah menjadi barang kerajinan mebel / funrniture, jati sudah tersohor sebagai kayu yang sangat kuat dan awet, serta tidak gampang berubah bentuk karena perubahan cuaca. Pada alasan itulah, kayu jati digunakan sebagai bahan bantalan rel, jembatan, kapal dan rumah.
Kayu jati mengandung semacam minyak dan endapan di dalam sel-sel kayunya, sehingga awet digunakan luar ruangan seperti digunakan sebagai bahan furniture arden, outdoor ataupun exterior rumah meski tanpa divernis, apalagi di pakai di dalam Gedung yang memiliki atap dan terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan.
Selain kayu jati yang didaptakan dari perhutani, kayu jati di Indonesia juga banyak yang didapatkan dari hutan atau perkebunan rakyat yang ditanam oleh penduduk. Harga kayu jati yang mahal dan pembudi dayaannya yang relatif mudah membuat kayu ini banyak ditanam oleh penduduk. Kayu jati dari penduduk ini bisanya dapat diperoleh dengan harga yang lebih murah, dengan kualitas yang rata-rata di bawah kualitas kayu jati dari Pehutani.
Kayu jati yang akan digunakan untuk produk-produk kayu yang membutuhkan penampilan yang baik, ternyata harus dikeringkan dengan cara yang benar. Pada jaman dulu, orang melakukan pemotongan kayu jati hanya pada phon yang sudah kering. Pohon jati dimatikan tanpa dipotong. Pohon jati dibiarkan mati dengan keadaan berdiri, dengan cara ini maka pohon ini akan kering secara alami. Pohon yang sudah kering ini kemudian baru dipotong dan dibelah untuk digunakan.
Pada saat ini maka pengeringan kayu jati banyak dilakukan dengan menggunakanoven kayu. Kayu jati dipotong dan dibelah, kemudian dimasukkan dalam kiln dry untuk dikeringkan. Untuk mendapatkan kayu dengan kualitas terbaik, maka pengeringan kayu jati tidak boleh terlalu cepat. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 4 minggu sampai 6 minggu pengeringan untuk mendapatkan hasil kayu yang maksimal.  
Kayu jati yang digunakan untuk membuat produk kayu bagiamanapun juga harus kayu yang sudah kering. Penggunaan kayu yang masih basah akan menimbulkan masalah di kemudian hari seperti masalah kayu pecah, melengkung atau bahkan masalah jamur. Kayu yang sudah kering juga memiliki resiko yang lebih kecil untuk terkena masalah dari minyak kayu di dalamnya. 
Kayu jati memiliki pola serat, pori-pori dan warna dasar yang sangat bagus. Pada umumnya produk dari kayu jati ini dapat dijual dalam keadaan unfinished dengan penampilan yang sudah sangat menarik. Kayu ini memiliki warna dasar coklat muda yang sudah sangat menarik. Finishing sederhana dengan menggunakan teak oil atau wax yang tipis saja sudah bisa menghasilkan penampilan yang sangat menarik. Tetapi tentu saja dengan finishing yang benar, maka kayu jati ini bisa menghasilkan produk dengan penampilan yang lebih indah lagi. Lapisan finishing yang tepat juga akan membuat kayu menjadi lebih stabil dan lebih awet. Finishing dengan warna transparan (warna kayu atau warna politur) merupakan pilihan terbaik untuk kayu ini. Dengan finishing transparan, maka keindahan warna dasar struktur serat dan pori kayu dapat ditampilkan secara maksimal. Aplikasi stain dengan kombinasi glaze akan bisa lebih menonjolkan keindahan serat kayu dan pori kayu dengan lebih maksimal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar