Rabu, 17 April 2013

Tugas papan partikel



Teknologi papan partikel.


Papan partikel adalah salah satu jenis kayu pabrikan. Papan partikel terbuat dari campuran keping kayu (wood chips) yang dicampur dengan lem resin sintetis dan dipres atau ditekan menjadi lembaran-lembaran keras dalam ketebalan tertentu. Selain keping kayu, rami juga sering digunakan sebagai bahan baku dan menghasilkan papan yang disebut sebagai flex board. Flex boardmirip dengan papan partikel, namun cenderung lebih ringan dan tidak sekuat papan berbahan dasar kepingan kayu.
Papan partikel cenderung lebih berat dari kebanyakan material kayu lainnya karena konten lemnya cenderung lebih banyak; lebih jauh lagi, papan partikel memiliki serat yang panjang dan karenanya memiliki kekuatan pengikat yang lemah dan cenderung mudah remuk di ujungnya apabila diperlakukan dengan kasar. Penelitian saat ini masih banyak dilakukan untuk membuat papan partikel yang lebih ringan, kuat, kaku, dan murah.
Papan partikel cenderung stabil dan tidak mudah berubah bentuknya (menyusut, membelok, dan lain lain). Papan partikel juga dapat dipotong, dibentuk, dan dibor dengan mudah menggunakan peralatan standar.
Papan partikel tidak dapat digunakan untuk bagian eksterior karena ujung-ujngnya mudah menyerap embun dan mudah lembap. Meskipun demikian, beberapa produsen kini menyertakan emulsi lilin di lemnya untuk melindungi papan dari kelembapan pada tingkat tertentu. Papan partikel lebih banyak digunakan untuk peti mati, laci, panel, partisi, dan lain-lain.

Adapun proses pembuatannya adalah sebagai berikut.

A. Pembuatan Serpihan (Flake)
 Tahapan awal proses produksi pembuatan papan partikel adalah dengan membuat flake atau serpihan yang berasal dari bahan baku kayu (log) dengan menggunakan mesin flaker. Ukuran flake yang dihasilkan biasanya memiliki dimensi lebar ± 2 – 3 cm, serta tebal 2 – 4 mm. flake tersebut akan masuk ke dalam drum penampung(wet silo).

B. Pengeringan (Drying)
 Tujuan Utama dari kegiatan pengeringan adalah untuk menurunkan kadar air flake. Faktor kunci keberhasilan proses pengeringan adalah Suhu, Suplai bahan bakar, dan suplai flake yang masuk kedalam mesin. biasanya kadar air yang dituju adalah sebesar 2 - 6 % (tergantung ketetapan dari perusahaan). setelah dikeringkan flake tersebut dpotong kembali oleh mesin hammer mill.

C. Pemisahan Partikel (Screening)
 pada bagian ini flake disaring dan akan terpisah menjadi 3 bagian yaitu : Surface Layer (SL), Core Layer (CL), dan Debu.


D. Pencampuran Dengan Perekat
 Masing-masing bagian flake (kecuali debu) akan dicampurkan dengan perekat pada mesin blender. biasanya perekat yang digunakan adalah perekat tipe UF (Urea Formaldehyde).

E. Penaburan (Stroying)
 Flake yang telah tercampur dengan perekat akan ditaburkan melalui mesin stroyer. jumlah lapisan yang digunakan bisa 3 lapis dan 5 lapis. bagian atas dan bawah kayu lapis menggunakan bahan SL dan bagian inti kayu lapis menggunakan bahan CL.

F. Pengempaan Awal (Pre press)
 Tahap pengempaan awal ini bertujuan agar hasil taburan menjadi lebih kompak atau padat. kempa awal ini dilakukan pada suhu kamar dengan tekanan biasanya 150 kg/cm2.

G. Pengempaan Panas (Main Press)
 Kunci keberhasilan dalam prosen pengempaan panas ini adalah suhu, waktu pengempaan, dan tekanan. pengempaan lembaran ini dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitudiscontinous production dan continous production.

H. Pemotongan (Trimming)
   Tahapan ini bertujuan untuk memotong papan yang telah di kempa menjadi ukuran yang diinginkan. terdapat 2 gergaji yang digunakan untuk memotong papan yaitu longitudinal trim saw dan cross trim saw.

I. Pengamplasan (Sanding)
  proses ini bertujuan agar ketebalan papan partikel sesuai dengan yang diinginkan.


 Oke copy so' liu',
aihihihih.................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar